Gubernur Al Haris Bicara Soal Tewasnya Santri di Tebo: Perlu Adanya Guru BK


JambiFlash.com - Gubernur Jambi, Al Haris merespon atas kasus tewasnya santri di Pondok Pesantren (Ponpes) Raudhatul Mujawwidin, Kabupaten Tebo beberapa waktu lalu.


Dikatakan Al Haris, saat ini pihak kepolisian sudah melakukan pemeriksaan dan bahkan sudah menetapkan tersangka atas meninggalnya santri tersebut.


"Ini kan ada Santri kita yang kalap sehingga tega menganiaya temannya. Ke depan saya kira sistem pendidikan di Ponpes perlu ada guru psikologinya, ada guru Bimbingan Konseling (BK)-nya lah," kata Al Haris kepada wartawan kemarin. 


Al Haris menyebut, kalau untuk pendidikan di SMA dan SMK itu sudah ada guru BK. Jadi, kata dia, di Ponpes yang ada Madrasah Aliyah, Madrasah Tsanawiyah dan sebagainya juga perlu ada guru BK atau guru khusus psikologi.


"Agar dia memberikan bimbingan pada anak-anak kita. Kalau mental dan gayanya berubah, itu tugas guru BK," sebutnya.


Al Haris juga menambahkan, ke depan ini menjadi tugas bersama. Lebih lanjut, Kemenag bagaimana nantinya di
Ponpes-ponpes ada guru BK.


Pada kasus ini, Polda Jambi telah menetapkan dua orang anak yang berkonflik dengan hukum atas meninggalnya santri di Ponpes Raudhatul Mujawwidin, Tebo.


Penyelidikan dilakukan berdasarkan laporan ke SPKT Polres Tebo tertanggal 17 November 2023, bahwa adanya dugaan tindak pidana kekerasan terhadap anak di bawah umur yang mengakibatkan kematian terhadap korban bernama AH (13) yang terjadi di Asrama ponpes Raudhatul Mujawwidi.(uda)