Tampilkan postingan dengan label puisi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label puisi. Tampilkan semua postingan

Selasa, 12 September 2023

Sehelai Curhat oleh Monas Junior: Selamat Pagi Siang Malam Kabut Asap


Oleh : Monas Junior Jambi *


Hai kabut asap…


Selamat pagi siang sore malam dan semuanya untuk kau saja.


Kau semakin sehat ku lihat. Bagaimana? Enak jadi penguasa udara? Pagi siang sore malam, hanya kau yang beredar. Ke mana terang? Ke mana gelap? Hei, kau sembunyikan di mana mereka wahai putih abu abu kelat.

Dan kau dari mana saja wahai kumpulan zat yang tak dirindui. Setelah lebih 5 tahun kau hilang tanpa kabar, tetiba sudah di sini saja kau. Bosan kau menjadi benda padat? Atau sudah lelah kah kau menjadi lahan dengan beragam kehidupan yang tertidur di atasmu.


Atau, jangan jangan… Kau sedang bermimpi dan melindur datang ke sini lalu merusak mimpiku yang indah tentang oksigen yang segar yang ada manis manisnya itu.


Mungkin pula kau menyuruhku kembali pakai masker. Seperti 3 tahun lalu itu loh sampai sampai patung penari pun pakai masker. Atau, bilang saja kau tak suka melihat hidungku yang pesek sehingga kau paksa aku pakai masker, lagi, lagi daaaan lagi.


Kau tahu. Kehadiranmu sangat sangat menganggu. Tapi dasar kau tebal walau tanpa muka, tetap saja kau ada di sini, lagi, lagi dan lagi. Kau menyebalkan -seperti orang orang yang membuatmu ada-.


Ah sudah lah susah lah. Kau tau aku tau penyebabmu ada di sini. Dan kau tau aku tau semua jadi sibuk dibuatmu. Tapi kau juga tau aku juga tau bahwa kau sengaja dibuat agar ada untuk… Ya… Kau tau aku tau lah kan.


Baik kabut asap. Aku pergi dulu, berusaha bersembunyi darimu yang di mana saja ada. Kalau bisa, pergi jugalah kau.


Selamat pagi siang sore malam wahai kabut berasap yang tak ada manis manisnya.(***)


* Monas Junior adalah nama pena dari Alpadli Monas. Seorang penulis Jambi yang sedang sesak nafas akibat kabut asap.

Puisi Sufi : Aku Bukan Sesiapa Karena Aku Bukanlah Milikku


Puisi Sufi Oleh : Monas Junior * 


Selamat dini hari ya, Allah. Terima kasih karena kau Maha Mendengar dan Maha Mengetahui. Bahkan sebelum tulisan ini selesai kuketik, Engkau pasti sudah tahu apa yang ingin kucurhatkan kepada Mu.


Tetapi biarlah. Kubiarkan saja jari ini menari nari sendiri, semoga sesuai arahan Mu. Atau jika tak sesuai, maafkanlah aku karena Engkau Maha Pemaaf dan aku sumber segala kesalahan dan keburukan. Dan Engkau adalah sumber segala kebaikan dan kebenaran.


Kemarin aku curhat soal ikhlas ya, Allah. Sekarang hampir sama saja sih. Beda tipis. Soal siapa aku sebenarnya. Aku ialah mahluk yang tak punya apa apa dan bukan sesiapa, tetapi berani beraninya sombong. Padahal sombong itu kan pakaian-Mu, ya, Allah.


Seringkali aku merasa paling pintar, padahal paling bodoh. Paling tahu, padahal paling tak tahu menahu. Paling hebat, padahal paling biasa saja. Paling baik, padahal paling jahat. Paling dikenal, padahal paling tersembunyi. Paling beriman, padahal paling sesat. Paling senior, padahal paling junior.


Aku juga merasa paling berkuasa, padahal tak kuasa sama sekali. Paling jujur, padahal paling pembohong. Paling bersih, padahal paling kotor. Paling berpangkat, padahal tak punya jabatan sama sekali. Paling kaya, padahal paling miskin. Paling dermawan, padahal paling kikir. Paling rendah hati, padahal paling tinggi hati. Paling penyabar, padahal paling pemarah.


Aku hanya merasa… merasa… dan merasa… padahal perasaan itu sangat menyesatkan.


Bahkan, untuk mengakui bahwa aku rasa aku punya tubuhku pun, semestinya tak pantas kulakukan.


Aku merasa paling sehat, padahal paling penyakitan. Paling kuat, padahal paling lemah. Paling berilmu, padahal paling buta pengetahuan. Paling cekatan, padahal paling lesu. Paling rajin, padahal paling pemalas. Paling wangi, padahal paling busuk. Paling normal, padahal paling abnormal.


Aku adalah aku yang bertolak belakang dengan apa yang aku pikirkan. Aku adalah aku yang sebenarnya tak sesuai kenyataan. Aku adalah aku yang sebenarnya sangat sangat tidak pentas mengakui ke-aku-an ku.


Bahkan aku bukanlah sesiapa karena aku bukanlah milikku. Betapa malunya aku menyadari ini, ya, Allah…


Maka itu, segala sesuatu yang kurasa milikku, itu juga bukan milikku. Toh, aku saja bukan milikku… Semua itu milik-Mu ya Allah.


Aku hanya petugas keamanan yang dititipkan segala sesuatu hingga tugasku selesai. Begitu selesai, aku -yang kurasa adalah aku padahal bukanlah milikku- akan pulang dan menyadari bahwa segala sesuatu itu adalah bukan milikku melainkan milik-Mu.


Betapa malu, sombong dan egoisnya aku, ya Allah…


Aku bukan pemilik, tapi aku mengakui sebagai pemilik. Lihat, betapa malunya aku… Betapa berdosanya aku -yang sebenarnya milik-Mu- ini kepada-Mu, ya, Allah.


Mungkin… mungkin aku hanya wayang dengan Engkau dalang-Nya. Semua tentu saja sudah pasti di bawah kendali-Mu. Semua di tangan-Mu. Skenario maupun lakonnya, semua sudah Engkau tentukan dari awal hingga akhir. Bahkan endingnya pun, tentu hanya Kau saja yang tahu.


Siapa aku ini ya, Allah, selain apa yang sudah Engkau tetapkan. Siapa aku ini ya, Allah, selain wayang yang hanya bisa ikut arah gerak-Mu. Siapa aku ini, ya, Allah, selain apa yang Kau inginkan.


Karena itu, maaf aku baru sadar, bahwa aku bukanlah sesiapa karena aku bukanlah milikku. Aku milik-Mu dari awal hingga akhir…


Semua itu Kau buktikan ketika pada akhirnya aku Kau istirahatkan, Kau lepas tugas sebagai penjaga keamanan, lalu Kau tidurkan aku ratusan, ribuan, atau bahkan mungkin jutaan tahun di dalam tanah itu -sampai nanti mungkin saja Kau bangkitkan lagi-. Toh pada akhirnya aku harus sadar bahwa dunia ini memang main-main saja -saking begitu singkatnya hidup ini-.


Maka maafkanlah ciptaan-Mu yang satu ini ya, Allah. Ampuni sosok yang bukan sesiapa ini…


Laa ilaha illallah!


(***/catatan sufi ini sebagian disarikan dari fatwa YML Ayah Guru)


* Monas Junior, bukanlah sesiapa. Tayang juga di Jambiseru.com

Lagu Sufi Hymne Surau Ar Rahmanul Mursyida


Berikut lirik lagu sufi hymne surau Ar Rahmanul Mursyida :


LIRIK LAGU HYMNE SUFI SURAU AR RAHMANUL MURSYIDA


DENGAN A’UZUBILLAH KAMI MULAI

DENGAN BISMILLAH KAMI LANJUTI

DENGAN ALHAMDULILLAH KAMI AKHIRI

DZIKRULLAH KAMI TERHADAP ILLAHI


AR RAHMANUL MURSYIDA TEMPAT YANG SAKTI

TEMPATKU BERKHITMAT SERTA BERBAKTI

TERHADAP ALLAH KHALIKULBAHRI

UNTUK MENSUCIKAN HATI NURANI


ATAS BIMBINGAN GURU SEJATI

SEBAGAI WAKIL MUHAMMAD NABI

SERTA ABDI ILLAHIRABBI

MEMBUKAKAN HIJAB HATI SANUBARI


AR RAHMANUL MURSYIDA NAMANYA TEMPAT

DINAMAKAN PADA MUHAMMAD

DIMANA AKU DIBUKAKAN HIJAB

YANG MERUPAKAN TAUFIK HIDAYAH


AR-RAHMANUL MURSYIDA NAMA YANG MULIA

TEMPAT BERIBADAT MENDAPAT KURNIA

DARI TUHAN YANG MAHA ESA

UNTUK DIJUNJUNG SEPANJANG MASA


WAHAI SANAK SAUDARA TAULAN

JIKA HENDAK MENGENAL TUHAN

AR-RAHMANUL MURSYIDA ADALAH PANCURAN

TEMPAT MENGALIR KURNIA TUHAN


ARH-RAHMANUL MURSYIDA TEMPAT YANG SUCI

DIMANA AKU MENGENAL DIRI

SYARAT UTAMA MENGENAL ILLAHI

SEBAGAI DASAR AGAMA SEJATI


INILAH YANG DICARI CARI

SELURUH UMAT KEKAL ABADI

DI AR-RAHMANUL MURSYIDA KAMI DAPATI

KURNIA ILLAHI YANG MAHA TINGGI


WAHAI TUHAN YANG MAHA GANI

KEKALKAN AR-RAHMANUL MURSYIDA ABADI

SEBAGAI TEMPAT BERKHITMAT BERABDI

TERHADAP ENGKAU YANG ILLAHI RABBI


SEBAGAI TEMPAT BERKHITMAT BERABDI

TERHADAP ENGKAU YA ILLAHI RABBI…

TERHADAP ENGKAU YA ILLAHI RABBI…


(nas/jambiseru.com)


SUMBER: SURAU AR RAHMANUL MURSYIDA SUNGAI LAREH / LUBUK BAGELUNG – PADANG – SUMATERA BARAT


PETA SURAU AR RAHMANUL MURSYIDA SUNGAI LAREH / LUBUK BAGELUNG – PADANG – SUMATERA BARAT

Pantun Sufi : Syekh Muhammad Hasyim Buayan


Ini adalah pantun sufi : Syekh Muhammad Hasyim Buayan. Seorang guru sufi mahsyur dari Lubuk Alung, Sumatera Barat (Sumbar).


Maulana Saidi Syekh Muhammad Hasyim Buayan juga dikenal sebagai Wali Kutub di kalangan muridnya dari Thareqat Naqsyabandi. Ia belajar langsung dari Jabbal Qubais Mekkah. Yang mulia Ayahanda Guru ini, sering menyampaikan fatwa-nya melalui syair pantun.


Nenek Buayan, pemegang silsilah tarekat naqsyabandi, termasuk penyair sufi di masanya. Ia lahir sekitar tahun 1860-an. Wafat di usia 87-an tahun.


Salah satu murid Maulana Saidi Syekh Muhammad Hasyim yang terkenal dan menjadi Mursyid penerusnya, ialah Prof. Dr. H. Saidi Syekh Kadirun Yahya Muhammad Amin Al Khalidi.


LAGU SUFI HYMNE SURAU AR RAHMANUL MURSYIDA


YML Syekh Kadirun Yahya Muhammad Amin Al Khalidi adalah seorang ulama tasawuf atau tokoh sufi kharismatik dari Indonesia. Ia menjadi seorang mursyid Tarekat Naqsyabandiyah Khalidiyah, salah satu tarekat terbesar di Indonesia. Muridnya menyebar di dalam maupun luar negeri.


Salah satu muridnya yang tekun meneruskan ajarannya, dan menjadi Mursyid, berdomisili di Padang, Lubuk Daerah / Lubuk Begalung.


Berikut pantun Sufi Hakikat Tasawuf oleh Maulana Saidi Syekh Muhammad Hasyim (Nenek Buayan) :


1.


BALAH SAPEK BALAHLAH AMPEK

NAIAK KA BINUANG DI TANGGONYO

DIMALAH TUHAN ALLAH KA DAPEK

ALLAH BALINDUANG DIHAMBONYO


2.


TATAKALO MANABANG CAPO

KIDAM TALATAK DIATEH PINTU

TATAKALO ADAM BATAMPO

DIMANG MUHAMMAD MASO ITU


TATAKALO MANABANG CAPO

CAPO TALATAK DALAM PUAN

TATAKALO ADAM BASANGKO

MUHAMMAD DALAM SIFAT TUHAN


TATAKALO MANABANG BULUAH

DALAM BULUAH ADOLAH CAPO

TATAKALO MANGANA TUBUAH

DALAM TUBUAH MUHAMMAD NYATO


3.


KOK NAK TAHU DIBASO BULAN

BALIRI BUAH BALIRI

KOK NAK TAHU DIASO TUHAN

KANALAH DIRI DALAM DIRI


4.


BALILAH PAKU GULAILAH PAKU

PAKU TAKULAI KASUBARANG

CARILAH AKU LIEK LAH AKU

AKU BALINDUANG DINAN TARANG


5.


PUCUAK SIJALI SIJALINTEH

PUCUAK SIJALI SIJALI MUDO

DILANGIK TUAN MALINTEH

KAMI DIBALIAK ITU PULO


6.


BUKAN BARABAH MAKAN PADI

BARABAH MAMAKAN BUAH SI KADUDUAK

BUKAN DIMAKKAH SAJO TAMPEKNYO NABI

NABI BASARATO KITO DUDUAK


7.


SABILAH PISAU DIRAWIK

BATUNGKEK BATANG LINTABUANG

AMBIAK TAMPIAN JADIKAN NIRU

SATITIK JADIKAN LAWIK

SAKAPA JADIKAN GUNUANG

ALAM TAKAMBANG JADIKAN GURU


8.


ALLAH UCAPAN LIDAH

RABBI PANGAKUAN HATI

ABDULLAH MENCARI ALLAH

ALLAH DICARI INDAK SAMBUNYI


(nas/dari berbagai sumber/jambiseru.com)


(Dituturkan dan dijelaskan oleh Yang Mulia Ayahanda Guru, dari Moyang Guru Yang Mulia Maulana Saidi Syekh Muhammad Hasyim)


SUMBER: SURAU AR RAHMANUL MURSYIDA SUNGAI LAREH / LUBUK BAGELUNG – PADANG – SUMATERA BARAT


PETA SURAU AR RAHMANUL MURSYIDA SUNGAI LAREH / LUBUK BAGELUNG – PADANG – SUMATERA BARAT

Minggu, 23 April 2023

10 Contoh Puisi Tentang Alam

10 Contoh Puisi Tentang Alam



JAMBIFLASH.COM - Berikut adalah 10 contoh puisi bertema tentang alam:

1. Laut Biru

Laut biru yang tenang
Menggemaskan hati yang gundah
Membawa nikmat yang tak terkira
Dan ketentraman yang mendalam

2. Di Atas Bukit

Di atas bukit, angin bertiup sepoi-sepoi
Dan daun-daun berayun dengan lembut
Pemandangan alam yang menakjubkan
Membuat hati yang gundah menjadi tenang

3. Air Terjun

Air terjun yang menakjubkan
Mengalir deras dari atas gunung
Membentuk lagu yang indah
Dan lembut mengalir menuju sungai

4. Pohon Besar

Pohon besar yang menghijau
Menawarkan naungan yang sejuk
Melenyapkan rasa panas
Dan memberikan ketenangan yang menenangkan

5. Matahari Terbenam

Matahari yang berwarna oranye
Terbenam di balik gunung
Menampilkan keindahan yang luar biasa
Dan menenangkan jiwa yang lelah

6. Hujan

Hujan yang turun dengan lembut
Dan membasahi tanah yang kering
Memberikan kesegaran yang menyegarkan
Yang membuat hati bahagia dan damai

7. Danau

Danau yang tenang dan cantik
Menampilkan keindahan yang menakjubkan
Membuat hati menjadi tenang dan bersih
Dan tubuh merasa segar dan ringan

8. Bukit Hijau

Bukit hijau yang terhampar luas
Menampilkan keindahan yang menakjubkan
Membuat hati berseri dan tenang
Dan lembut memeluk jiwa yang lelah

9. Mawar

Mawar yang mekar di kebun
Menampilkan kecantikan yang luar biasa
Membuat hati menjadi bahagia dan gembira
Dan memancarkan keindahan yang tak terlupakan

10. Langit Biru

Langit yang biru dan jernih
Menampilkan keindahan yang tak terkira
Mengajak hati dan pikiran bersama
Menuju kedamaian yang abadi dan tenang.(don)