JAMBI, Jambiflash.com – Penolakan warga Aur Kenali, Telanai Pura, Kota Jambi terhadap pembangunan stockpile batu bara PT SAS terus berlanjut.
Penolakan kali ini, warga RT 03 melakukan pemblokiran Jalan Lintas Timur Sumatera, tepatnta di depan kantor BWSS VI.
Terlihat di sana, ratusan masyarakat, mulai dari orang tua, pemuda hingga anak-anak kompak menyerukan penolakan terhadap stockpile PT SAS (RMK Energy) tersebut.
“Kami tidak akan berhenti sampai PT SAS benar-benar tidak diperbolehkan lagi oleh pemerintah untuk beroperasi di sini. Kami tidak mau ruang hidup dan kesehatan kami dirampas oleh kehadiran PT SAS,” kata salah seorang warga di lokasi aksi.
Massa pun terlihat membentang tikar dan mendirikan tenda di tengah jalan.
Salah satu warga dalam orasinya menegaskan, sudah berkali-kali aspirasi penolakan terhadap PT SAS disampaikan kepada pemerintah baik eksekutif maupun legislatif, namun sejauh ini tak ada progres berarti, PT SAS tetap saja melanjutkan pembangunan stockpilenya.
Di tengah-tengah aksi massa memblokade Jl Lintas Timur Sumatera, Asisten II Setda Provinsi Jambi Johansyah turun mendatangi massa.
Dia sempat ditolak, lantaran masyarakat hanya menginginkan sosok pengambil kebijakan yang menemui dan menerima aspirasi mereka.
“Sudah pulang saja, tak bisa ambil kebijakan. Kami mau Gubernur Jambi, Al Haris,” kata massa.
Setelah mencoba negosiasi beberapa saat, Johansyah pun akhirnya diberi kesempatan bicara. Di hadapan massa, dia menyampaikan, aspirasi warga RT 03 bakal disampaikan pada Gubernur.
“Kita pemerintah ini siap saja, karena dasar dari surat kelompok masyarakat kan sudah naik ke Pak Gubernur. Dan intinya Pak Gubernur siap beraudiensi dengan masyarakat yang mengajukan permohonan tersebut. Tinggal kita atur waktunya, mudah-mudahan secepatnya bisa dijadwalkan,” kata Johansyah.
Pernyataan Johansyah, tak meredakan amarah massa aksi. Hingga saat ini aksi penolakan stockpile batu bara PT SAS oleh warga RT 03 Aur Kenali masih terus berlangsung. (doo)