Tekno, Jambi Seru – Juru bicara Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Ariandi Putra mengimbau para orang tua untuk mewaspadai ketergantungan gawai pada anak saat masa pertumbuhan,
Sudah menjadi hal lumrah di mata masyarakat sekarang melihat anak kecil di bawah 7 tahun sudah sanagt lincah dalam menggunakan gawai (smartphone), bahkan ada beberapa kasus dimana hal tersebut menjadi ketergantungan.
Ariandi dalam keterangannya di Jakarta, Rabu, menyebut perilaku kecanduan gawai sebagai screen dependency disorder (SDD) atau disebut gangguan ketergantungan terhadap layer gadget (gawai)
Beberapa kasus ketergantungan yang menyebabkan lebih banyak dampak negatif dibanding positifnya, seperti penurunan fungsi penglihatan, kecanduan berat terhadapap gawai dimana anak bisa saja melakukan hal hal extrim bahkan berbahaya ketika tidak di izinkan memaikan gawai.
Ia mengungkap sebuah penelitian terbaru yang menemukan sekitar 30 persen anak di bawah usia enam bulan sudah mengalami paparan gawai secara rutin dengan rata-rata waktu 60 menit per hari.
“Pada usia dua tahun, sembilan dari sepuluh anak mendapat paparan gawai yang lebih tinggi dan berpotensi membuat mereka mengalami SDD,” ungkapnya.
Dikutip dari laman – jaringan Antaranews.com(partner Jambiseru.com), dari artikel yang berjudul “Para orang tua diimbau waspadai ketergantungan gawai pada anak” Bahkan, tambah Ariandi, potensi gawai merusak otak anak bisa lebih tinggi jika anak terkena paparan gawai sejak dini.
Selain tanda-tanda anak mengalami SDD, gawai juga dapat menjadi potensi utama merusak otak anak dan mengganggu proses tumbuh kembang anak. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, terdapat data yang menggambarkan besarnya dampak anak yang terlalu sering menggunakan gawai.