Jambiflash.com – Di tengah desakan zaman yang menguji idealisme, sebuah pertanyaan mengemuka: masih adakah sosok yang berani berdiri tegak memegang nilai-nilai luhur sebuah perjuangan?
Jawabannya ada pada Tubagus Soleh Ahmadi, calon Direktur Eksekutif Nasional WALHI periode 2025-2029 yang kini menjadi sorotan utama.
Dukungan untuknya bukan sekadar seremoni. Ini adalah pengakuan mendalam, yang diungkapkan langsung oleh Achmad Subhan, Direktur YKR dan anggota WALHI.
“Hanya di diri Tubagus (Bagus) yang masih terdapat nilai-nilai WALHI. Sehingga kami kemudian memantapkan pilihannya.” Pernyataan ini ibarat kompas, menunjuk pada satu keyakinan bahwa di dalam diri Tubagus, ruh perjuangan WALHI yang sejati masih bersemayam.
Tak hanya itu, keyakinan ini semakin menguat.
“Lagi-lagi YKR semakin yakin dengan pilihan YKR, dan mengajak anggota WALHI agar tidak salah memilih,” sebuah seruan yang tegas, menunjukkan bahwa pilihan ini bukan sekadar preferensi, melainkan sebuah keyakinan yang ingin dibagikan.
Visi yang ia usung, didalam VISI, MISI, PENJABARAN bukan sekadar janji manis. Ini adalah manifesto perlawanan: “Memimpin Transformasi Ekologis Indonesia Menuju Tatanan Demokrasi yang Menjamin Kedaulatan Rakyat atas Lingkungan dan Penghidupan yang Adil & Berkelanjutan.
” Di dalamnya, Tubagus tidak hanya menawarkan solusi, melainkan sebuah jalan baru.
Berikut adalah pilar-pilar perjuangannya yang membuat pergerakan ini terasa hidup dan relevan: 1. Kedaulatan Rakyat atas Lingkungan: Mengembalikan hak pengelolaan lingkungan kepada rakyat melalui pengakuan Wilayah Kelola Rakyat (WKR). 2. Perlawanan terhadap Proyek Rakus: Menghentikan proyek-proyek ekstraktif dan nasional yang merusak lingkungan dan merugikan masyarakat. 3. Perlindungan Aktivis dan Keadilan Gender: Menjamin keselamatan pembela lingkungan dan mendorong peran perempuan sebagai garda depan perjuangan ekologis. 4. Ekonomi Berkelanjutan: Mewujudkan transisi ekologis dengan memprioritaskan pertanian agroekologi dan energi terbarukan berbasis komunitas.
Dengan visi dan program yang kokoh, Tubagus Soleh Ahmadi membangkitkan kembali semangat WALHI sebagai “sumbu gerakan rakyat”. Ia menunjukkan bahwa di tengah gempuran kepentingan, masih ada harapan untuk demokrasi yang berpihak pada keadilan ekologis, dan tentu saja, pada rakyat. Ia adalah simbol perlawanan baru, tak hanya mencalonkan diri sebagai pemimpin, melainkan sebagai sosok yang membawa kembali esensi perjuangan itu sendiri.
Pemilihan Direktur Eksekutif Nasional Walhi dilakukan didalam forum Pertemuan Nasional Lingkungan Hidup Indonesia (PNLH) di Pulau Sumba (NTT). PNLH XIV di Sumba dilakukan tanggal 18 – 24 September 2025. Dengan tema “Daulat Rakyat Meneguhkan Ekonomi Nusantara Menuju Keadilan Ekologis”.
PNLH diikuti 29 Walhi daerah, 506 lembaga 170 individu. Dan diikuti 1000 dari berbagai Organisasi masyarakat Sipil dan para pejuang lingkungan di Indonesia.